Wednesday 21 October 2020

Lompat Tinggi

 

A.    Pengertian Lompat Tinggi

Dalam cabang olahraga atletik lompat tinggi merupakan salah satu cabang yang dipertandingankan sehingga setiap atlet yang mengikuti cabang olahraga tersebut harus memiliki keterampilan dalam melompat agar menghasilkan lompatan yang setinggi-tingginya tanpa mengenai mistar dari lompat tinggi tersebut.

Lompat tinggi merupakan suatu rangkaian gerak mengangkat tubuh setinggi-tingginya melewati mistar tanpa bantuan alat dengan berbagai gaya yang telah ditentukan  melalui tahap awalan, tumpuan, melayang, dan mendarat.

Pada saat melakukan lompat tinggi teknik dasar  yang harus diperhatikan adalah tahapan posisi sebelum melakukan teknik lompat tinggi diantaranya adalah sebagai berikut:

1)    Posisi Awalan adalah dengan gerakan berlari menuju mistar

2)    Posisi Tolakan adalah dengan gerakan tumpuan kaki pada lantai dasar untuk menaikan badan menuju ke mistar.

3)    Posisi Melayang adalah gaya saat posisi badan berada di atas mistar atau di udara

4)    Posisi Mendarat adalah Terjatuhnya badan saat di atas matras

 

B.     Gaya Lompat Tinggi

1.      Gaya Guling (straddle)

Gaya guling (straddle) merupakan gaya dimana badan melewati mistar dengan cara diputar dan dibalikkan lagi. sehingga sikap badan saat di atas mistar tertelungkup. Cara untuk melakukan gaya guling adalah, pelompat tinggi harus mengambil awalan terlebih dahulu dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah. Tumpuan terletak pada kaki yang paling kuat, kemudian ayunkan kedepan. Setelah kaki diayunkan, untuk  bisa melewati mistar kemudian dengan cepat badan dibalikkan, sehingga sikap badan diatas mistar telungkup. Posisi pantat usahakan lebih tinggi dari kepala sehingga kepala agak menunduk.Pada waktu mendarat gunakanlah kaki kanan dan tangan kanan jika tumpuan menggunakan kaki kiri, begitupula sebaliknya.

Teknik ini dilakukan dengan mengambil jarak awalan dari samping antara 4, 6, 8 atau 10 langkah tergantung pada ketinggian target yang ingin kita lewati. Jika menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan ayunkan kaki kanan ke belakang menuju depan. Setelah kaki ayunan melewati, kemudian posisi badan saat di udara atau di atas mistar dalam keadaan tengkurap. Posisi pinggang usahakan lebih tinggi dibandingkan dengan posisi kepala.Ketika posisi terjatuh tumpuan berada di kedua tangan dan kaki ayunan yang pertama mendarat.Kemudian dilanjutkan dengan menggulingkan badan yang pertama adalah bagian punggung tangan dan berakhir pada bahu.

 

2.    Gaya Flop (Fostbury Flop)

Cara melewati mistar dengn teknik ini adalah kebalikan dari teknik straddle. Jika pada lompatan stradle berguling di atas mistar dengan posisi perut menghadap ke bawah (dari arah mistar). Sebaliknya jika teknik flop yaitu dengan punggung yang menghadap ke bagian bawah arah agak serong ke kiri, tidak lagi tegak lurus pada mistar.

Teknik Tolakan Flop.

1.      Teknik dasar gaya flop adalah sebagai berikut

2.      Gunakan kaki terkuat pada tumpuan

3.      Bila menggunakan kaki kiri, diangkat dengan lutut kaki ditekuk bersamaan dengan memutar badan ke arah awalan

4.      Badan harus membelakangi mistar

5.      Punggung berada di bagian bawah yang dekat dengan mistar

6.      Posisi punggung melengkung saat melewati mistar

Teknik Flop Saat di Atas Mistar.

1.      Bagian kepala harus lebih dahulu melewati mistar

2.      Selanjutnya dengan posisi badan yang terlentang

3.      Punggung menghadap ke bawah arah mistar.

4.      Saat mencapai ketinggian yang maksimal dan pinggang melewati mistar, posisi kedua kaki digerakan atau diayun ke atas agar bisa melewati mistar dengan sempurna.

Mendarat.

Bagian tubuh yang mendarat terlebih dahulu jika melakukan teknik ini adalah punggung.Hal ini disebabkan karena sikap tubuh yang terlentang saat melakukan pendaratan dan teknik ini hanya boleh dilakukan dengan pendaratan yang berbahan busa.

3.      Gaya gunting

Pada gaya ini, sebagaimana dinamai sebagai gaya gunting, posisi kaki yang melompat, mengayun dan melewati mistar tampak seolah-olah seperti gerakan gunting.

Gaya gunting diawali dengan lompatan yang berasal dari tolakan kaki terkuat dan dilanjutkan dengan ayunan kaki satunya ketika tubuh mendekati mistar sehingga akhirnya kedua kaki dan seluruh tubuh bisa lolos melewati mistar pada ketinggian tertentu.

Selanjutnya gaya gunting ini disempurnakan oleh Michael Sweeney dan perbedaannya terletak pada awalan untuk melakukannya. Pada gaya gunting klasik, gaya lompat yang dilakukan merupakan gaya jongkok dan posisi tubuh berada di depan mistar, sementara Sweeney mengubahnya menjadi awalan dengan posisi tubuh berada di samping mistar segingga gerakan gunting ini dilakukan dengan posisi tubuh yang miring atau sejajar dengan mistar.

 

4.      Gaya guling sisi

Gaya guling sisi atau dikenal juga sebagai gaya western roll merupakan sebuah gaya dimana ketika atlet melompat, ia melakukannya dari sisi samping mistar, mengangkat tubuhnya dan memposisikannya sedemikian rupa hingga melayang terlentang diudara, lalu memutar tubuh hingga melewati mistar.

Lompat tinggi menggunakan Gaya guling sisi, saat melewati mistar, posisi kepala cenderung lebih rendah dari pinggul sehingga hal ini tidak sah. Karena itu gaya ini tidak pernah digunakan dalam lompat tinggi.

3 comments:

  1. Gaya mana yang lebih efisien untuk dilakukan pemula, dah lebih sedikit terkena resiko cedera?

    ReplyDelete
  2. Berapa tinggi tiang mistar pada lompat tinggi?

    ReplyDelete
  3. apakah bisa kita memaksa/memaksimalkan lompatan lebih dari orang yang lebih tinggi dari kita?

    ReplyDelete