Saturday 18 July 2020

A. Hakikat Kebugaran Jasmani


Kebugaran jasmani adalah kesanggupan seseorang untuk mengerjakan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih mempunyai tenaga cadangan untuk melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Sementara itu, orang yang sehat belum tentu memiliki kebugaran jasmani yang tinggi dan belum tentu dapat mengerjakan sesuatu pekerjaan atau berolahraga yang cukup berat dan lama. Namun sebaliknya, orang yang memiliki kebugaran jasmani pasti dapat dikatakan sehat. Ada tiga hal penting dalam kebugaran jasmani secara umum (1) Fisik , (2) Peranan organ (3) Respon otot. Tiga hal tersebut dapat dijelaskan sebagaimana seperti berikut ini:
1. Fisik, yaitu berkenaan dengan tulang, otot dan bagian tubuh yang lain.
2. Fungsi organ, yaitu berkenaan dengan efisiensi jantung , pembulu darah, pernafasan, dan peranan dari organ besar tubuh lainnya.
3. Respon otot, yaitu merupakan daerah ketiga dari kebugaran jasmani dan menjadi perhatian khusus karena berhubungan dengan kegiatan-kegiantan dari otot rangka dan otot halus.
Proses latihan kebugaran jasmani yang dilakukan secara cermat, kontinue dengan beban yang terus meningkat akan mudah meningkatkan kebugaran jasmani. Hal ini akan menyebabkan seseorang menjadi terampil, kuat, dan efisien dalam bergerak. Adapun komponen fisik yang harus dipelihara dan ditingkatkan dalam program latihan olahraga pada umumnya, antara lain sebagai berikut:
1.   daya tahan umum (general endurance);
2.   daya tahan optimal (stamina);
3.   kekuatan (strength);
4.   kecepatan (speed);
5.   kelincahan (agility);
6.   koordinasi (coordination);
7.   tenaga eksplosif (explosive power);
8.   kelentukan (flexibility);
9.   keseimbangan (balance);
10. ketepatan (accuracy).
Prinsip-prinsip Latihan Kebugaran Jasmani, yaitu :
1.    Prinsip Overload Merupakan Prinsip Latihan dengan pembebanan dalam latihan, dimana setiap porsi latihan harus bervariasi, menyelingi latihan berat dan ringan dalam sehari-hari.
2.    Prinsip Konsistensi Merupakan Prinsip Latihan untuk waktu yang cukup lama agar mendapatkan hasil konfisi fisik yang baik, dimana latihan harus dilakukan secara rutin dalam setiap minggunya. Namun juga harus memperhatikan faktor istirahat tubuh agar tidak terjadi cedera.
3.   Prinsip Spesifikasi Merupakan Prinsip Latihan pengembangan efek biologis dan memunculkan adaptasi atau penyesuaian tubuh terhadap latihan. Mengatur macam bentuk latihan, ukuran latihan yang berbeda-beda, dan penentuan waktu latihan.
4.   Prinsip Progresif  Merupakan Prinsip Latihan dimana pembebanan latihan harus ditingkatkan secara bertahap seseuai kempuan dan kemajuan seseorang dalam berlatih. Peningkatan beban latihan yang terlalu berat atau cepat dapat mempersulit proses adabtasi dan dapat mengakibatkan kerusakan fisik. 
5.    Prinsip Individualitas Merupakan Prinsip Latihan yang harus dibuat cocok bagi setiap individu seseorang dalam berlatih, karena setiap fisik seseorang berbeda-beda jadi prinsip latihan ini harus menyesuaikan terhadap kemampuan seseorang dalam latihan. Yang perlu diperhatikan adalah kemampuan penyesuaian diri, respon terhadap macam bentuk latihan dan pembebanan dalam latihan.
6.     Prinsip Tahap Latihan Merupakan Prinsip Latihan yang dipengaruhi respon seseorang terhadap tahap latihan. Untuk pemula sebaiknya dimulai dengan beban latihan yang ringan atau sedang, semakin lama latihan maka tahap kesegara jasmani akan semakin meningkan. 
7.   Prinsip Periodisasi Merupakan Prinsip Latihan program jangka pendek dengan metode secara bertahap (periode). Jangka waktu program jangka pendek  harus dibuat bertahap sepanjang tahun, dan macam bentuk latihan serta komponen dalam latihan harus sesuai tingkat dan jenjang periode yang telah ada dalam program latihan.
8.      Prinsip Kestabilan Merupakan Prinsip Latihan dimana latihan harus selalu tertata secara teratur, karena biasanya ketika seseorang telah mampu mencapai tahap tertentu, ia akan sulit meningkatkan pencapaian selanjutnya. 
B.  Bentuk Latihan Kebugaran Jasmani
Untuk meningkatkan kebugaran jasmani, ada beberapa unsur yang perlu dilatih, yaitu kekuatan, kecepatan, daya tahan otot jantung dan paru-paru, kelincahan, daya ledak (power) dan kelentukan.
1.   Latihan Kekuatan
Latihan kekuatan (strength training) pada umumnya dilakukan dengan pemberian beban, baik beban internal (tubuh sendiri) maupun beban eksternal (peralatan fitness). Ada sistem latihan yang harus diperhatikan saat melakukan latihan beban, antara lain sebagai berikut:

  • Sistem set (set system). Sistem latihan ini dilakukan dengan menggunakan 8 s/d 12 repetisi sebanyak 3 set.
  • Sistem superset (superset system), pelaksanaannya dilakukan dengan cara setiap bentuk latihan disusuldengan bentuk latihan antagonisnya, misalnya latihan biceps, kemudian latihan triceps (otot lengan).
  • Split routines. Pelaksanaanya hanya melatih tubuh bagian atas, kemudian melatih tubuh bagian bawah.


2.   Latihan Kecepatan
Latihan kecepatan (speed training) diberikan dalam bentuk latihan lari dan sekaligus dengan latihan reaksi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melatih komponen kecepatan, antara lain sebagai berikut:
3.   Latihan Daya Tahan
Latihan daya tahan (endurance training) merupakan latihan untuk bekerja atau berlatih dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan. Daya tahan otot (muscular endurance) dapat dilakukan dengan latihan yang melibatkan satu otot pada tubuh. Caranya dengan melakukan suatu gerakan berulang-ulang dalam waktu yang relatif lama.
a. Lari Lintas Alam
Lari lintas alam merupakan salah satu nomor lari jarak jauh yang dilakukan di alam terbuka, seperti jalan raya, pegunungan, pemukiman, atau hutan. Teknik lari lintas alam memiliki dasar yang sama dengan teknik lari jarak jauh (marathon). Jarak tempuh dan waktu berlari harus dapat terukur dengan baik sehingga dapat dipantau tingkat perkembangan dalam rangka penambahan beban atau kualitas latihan.
b. Fartlek
Fartlek atau biasa disebut speed play merupakan salah satu bentuk latihan untuk peningkatan daya tahan. Latihan ini mengombinasikan berbagai bentuk atau jenis lari lambat, cepat berkelok-kelok, lompat atau loncat.
c. Circuit Training
Circuit training adalah latihan yang dilakukan dengan membentuk beberapa pos latihan. Setiap pos memiliki satu bentuk latihan dengan fungsi dan tujuan untuk meningkatkan beberapa komponen fisik secara bertahap dan berkesinambungan.
Berikut bentuk latihan circuit training dengan tujuan pos:
1)   Pos 1 melakukan latihan bermain lompat tali (skipping) selama 40 detik.
2)   Pos 2 lari bolak-balik (suttle run) dengan jarak 5 meter sebanyak 8 kali.
3)   Pos 3 push up sebanyak 20 kali.
4)   Pos 4 sit up sebanyak 30 kali.
5)   Pos 5 back up sebanyak 30 kali.
6)   Pos 6 squat jump sebanyak 30 kali.
7)   Pos 7 squat thrust sebanyak 30 kali.
d. Interval Training
Interval training adalah bentuk latihan dengan memerlukan faktor-faktor berikut:
1.  Menetapkan jarak yang akan ditempuh. Misalkan 200, 400, atau 800 meter bergantung kemampuan siswa.
2.      Menentukan pengulangan lari. Misalnya 400 meter sebanyak 5 kali.
3.      Menetapkan tempo atau ritme kecepatan berlari (detik/ menit).
4.     Menetapkan istirahat atau interval. Waktu istirahat antarulangan lari ditetapkan selama beberapa detik atau menit. Istirahat dilakukan dengan jalan pelan-pelan, jogging, senam ringan, dan mengatur napas.
4.   Latihan Kelentukan
Latihan kelentukan (flexibility training) dapat dikembangkan menjadi dua bentuk latihan, yaitu peregangan dinamis dan peregangan statis.
a. Peregangan Dinamis
Peregangan dinamis dilakukan dengan menggerakkan anggota tubuh secara berirama atau dengan gerakan memantulmantulkannya (bouncing).
b. Peregangan Statis
Peregangan statis dilakukan dengan meregangkan tubuh atau anggota tubuh, dan mempertahankan sikap tersebut tanpa bergerak (static) untuk beberapa saat.



A. Menganalisis Taktik dan Strategi dalam Beladiri Pencak Silat


taktik merupakan bagian umum dari kerangka strategi. Jadi strategi adalah suatu rencana jangka panjang yang berhubungan dengan suatu situasi, seperti bagaimana cara berhadapan dengan lawan yang lebih pendek atau lebih tinggi. Strategi banyak dilakukan sedang latihan maupun saat istirahat antar babak dalam pertandingan. Berbagai taktik dan strategi dalam pencak silat dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Menganalisis Taktik dan Strategi Menyerang dalam Beladiri Pencak Silat
Taktik penyerangan merupakan suatu siasat yang dilancarkan kepada lawan, dengan tujuan mematahkan pertahanan lawan untuk mencari kemenangan dalam bertanding secara sportif. Serangan dapat dibagi jenisnya berdasarkan bagian tubuh yang digunakan untuk melakukan serangan, yaitu serangan lengan atau tangan yang lazim disebut pukulan, dan serangan tungkai atau kaki yang lazim disebut tendangan. Seorang pesilat harus dapat membaca taktik lawannya, sehingga pesilat dapat dengan mudah menemukan titik kelemahan dari lawan. Olahraga beladiri pencak silat tidak selalu harus menggunakan tenaga yang besar. Namun dengan taktik yang cerdik dan dapat membaca gerak gerik lawan, berbagai kemungkinan bisa diantisipasi lebih awal. Taktik menyerang adalah upaya mengalahkan lawan selama dalam pertandingan yang dilakukan dengan cara menyerang lawan terlebih dahulu. Taktik menyerang pada pencak silat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: taktik serangan langsung, dan serangan tidak langsung.
a. Serangan Langsung
Taktik serangan langsung adalah upaya untuk mengalahkan lawan yang dilakukan dengan cara langsung menyerang pada sasaran yang diinginkan. Taktik serangan langsung dapat dilakukan dengan menggunakan pukulan, tendangan, dan jatuhan
b. Serangan Tidak Langsung
Taktik serangan tidak langsung adalah serangan yang dilakukan secara tidak langsung pada sasaran yang diinginkan. Artinya, sebelum melakukan serangan pada sasaran, pesilat melakukan gerakan-gerakan awalan untuk mengecoh lawan sehingga posisi lawan berubah dan selanjutnya melakukan serangan pada sasaran.

2. Menganalisis Taktik dan Strategi Bertahan dalam Beladiri Pencak Silat
Taktik pertahanan merupakan suatu siasat yang dilakukan kepada lawan, dengan tujuan menahan atau menghindari serangan lawan pembelaan supaya tidak mengalami kekalahan dalam pertandingan. Pembelaan sangat penting dalam pencak silat. Oleh karena itu, setiap pesilat harus menguasai teknik dasar yang satu ini. Taktik pertahanan dalam pencak silat, meliputi teknik hindaranelakan dan tangkisan. Prinsip pembelaan harus dipupuk menjadi sikap pembelaan diri secara mental, jiwa, dan teknik.Taktik pembelaan pun mempunyai beberapa tingkatan. Tingkatan pembelaan terdiri atas pembelaan dasar, pembelaan lanjutan, dan pembelaan teknik. Teknik pembelaan harus sesuai dengan teknik menyerang dan bertahan. Bertahan adalah usaha menghindari atau memunahkan serangan lawan yag dilakukan dengan elakan, hindaran, tangkisan, buangan dan tangkapan. Berdasarkan cara melakukan hindaran dapat di bedakan menjadi beberapa:
a. Elakan
Elakan adalah usaha pembelaan yang dilakukan dengan sikap kaki yang tidak berpindah tempat atau kembali ketempat semula elakan terdiri atas : Elakan atas,Elakan bawah,Elakan belakang, dan Elakan samping
b. Hindaran
Hindaran adalah usaha pembelaan dengan cara memindahkan sasaran dari arah serangan, dengan melangkah atau memindahkan kaki. Unsur-unsur hindaran meliputi : sikap pasang, sikap tubuh dan sikap tangan. Hindaran terbagi menjadi 4 yaitu : Hindaran hadap, Hindaran sisi, Hindaran angkat kaki, Hindaran kaki silang.
c. Tangkapan
Usaha menggagalkan serangan lawan dengan cara menangkap tendangan kaki lawan
d. Tangkisan
Tangkisan adalah usaha pembelaan yang dilakukan dengan cara mengadakan kontak langsung dengan alat serangan yang dilancarkan oleh lawan. Tangkisan langsung bertujuan mangalihkan serangan dari lintasan dan membendung atau menahan serangan. Tangkisan terdiri atas: Tangkisan satu tangan dan Tangkisan dua lengan

e. Taktik Bertahan
Bertahan pasif adalah taktik yang dilakukan dengan cara melakukan hindaran atau tangkisan terhadap serangan yang dilakukan lawan, selanjutnya melakukan balasan counter attack pada lawan.Sedangkan pada taktik bertahan aktif, pesilat bergerak untuk memancing lawan agar melakukan serangan. Setelah itu pesilat segera melakukan counter attack atau teknik jatuhan. Untuk melakukan taktik bertahan aktif, pesilat harus memiliki kecepatan gerak dan kecepatan reaksi yang bagus.


Wednesday 8 July 2020

Strategi Dan Taktik Permainan Softball


Softball merupakan permainan bola kecil yang terdiri dari dua regu yaitu regu pemukul dan regu penjaga yang terdiri dari Sembilan orang dalam setiap regu dengan lama waktu selama 7 inning. Adapun untuk 1 inning terdiri dari setiap regu mendapatkan kesempatan 1 kali menjadi regu pemukul dan 1 kali menjadi regu penjaga. Sedangkan  susunan permainan softball terdiri dari: 1 orang pitcher, kemudian 2 orang catcher’s, dan 3,4,5 base man, 6 shortstop, short fielder, serta 7,8,9 left fielder, middle fielder, dan juga right fielder.
a. Pola Penyerangan dalam Permainan Softball
Dalam permainan softball taktik adalah siasat yang dipergunakan oleh regu yang mendapatkan giliran memukul, secara individu atau kelompok untuk menyerang lawan dan berusaha memperoleh nilai serta kemenangan dalam suatu pertandingan. Taktik penyerangan yang sering dipergunakan dalam strategi dalam permainan softball adalah sebagai berikut:
1) Pukulan Tanpa Ayunan (bunt)
Pukulan tanpa ayunan adalah usaha pemukul melakukan pukulan ke arah base pertama, pitcher atau base ketiga dengan tujuan untuk membantu pelari menuju base di depannya.
2) Pukul dan lari Pukul dan lari
adalah siasat yang dilakukan oleh pemukul untuk membantu agar pelari dapat maju beberapa base di depannya dengan selamat. Taktik ini dilakukan apabila ada pelari di base 1 atau 2. Keuntungan pukul lari adalah memungkinkan tidak terjadinya out sehingga dapat membantu mencapai base di depannya. Taktik pukul dan lari dapat dipergunakan dalam situasi unggul 1 angka dan sebelum terjadi 2 out. Pukul dan lari dikatakan berhasil jika dapat menyelamatkan pelari dari base 1 mencapai base 3.
3) Mencuri base
Mencuri base adalah siasat yang dilakukan oleh pelari di base. Keberhasilan siasat ini dipengaruhi kecepatan dan kejelian pelari melihat pelepasan bola oleh pitcher. Mencuri base dapat dilakukan oleh: 
  1. Satu orang pelari yang melakukan mencuri base, dari satu base ke base berikutnya sewaktu pitcher melakukan pitching.
  2.  Dua pelari pada dua base melakukan mencuri base, misalnya seorang pada base 1, yang lain pada base 3, atau masing masing pada base 2 dan 3. 

4) Pukulan Melayang
Taktik ini sangat tepat dilakukan pada saat permainan berlangsung ketat. Hal ini dilakukan sebelum terjadi 2 mati atau selisih nilai tidak lebih dari 2, ada pemain di base 3, atau base 2 dan base 1. Pukulan melayang harus dilakukan oleh seorang pemukul yang baik, karena harus memukul bola melampung ke arah outfield. Bola dipukul jauh dan melambung ke arah outfielder, pelari pada base bersiap meninggalkan base. Jika kemungkinan bola tidak tertangkap oleh fielder, pelari dapat langsung menuju base di depan home. Akan tetapi, jika diperkirakan bola dapat ditangkap oleh outfielder, pelari siap berada di base, bersamaan dengan bola menyentuh glove penjaga, langsung lari secepatnya mencapai base di depannya.
B. Pola Pertahanan dalam Permainan Softball
Untuk mencegah lawan mendapatkan nilai maka setiap regu softball dalam permainannya membutuhkan pola pertahanan. Pertahanan dalam sebuah tim dapat diwujudkan melalui beberapa pola pertahanan. Pada dasarnya taktik dan strategi pertahanan permainan softball adalah siasat atau usaha dari regu penjaga lapangan untuk bertahan mematahkan atau menahan serangan lawan, dengan cara mematikan pelari atau pemukul, agar tidak maju ke base yang dituju atau mendapatkan nilai.
Dalam permainan softball pertahanan dibagi menjadi dua daerah, yaitu: infielder di daerah infield (daerah bujur sangkar yang dibatasi oleh garis-garis penghubung antara home base ke first base, second base, third base dan kembali ke home base) dan outfielder di daerah outfield (daerah yang dibatasi oleh garis-garis perpanjangan dari home base ke first base dan dari home base ke third base dan pagar belakang).
Pada permainan softball ada dua macam taktik dan strategi pertahanan, yaitu: pertahanan infield dan outfield. Secara keseluruhan sistem pertahanan ini dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu:      
1)     Sistem pertahanan pendek (Close system atau biasa disebut C-position), digunakan bila ada pelari di base ke III yang menentukan kemenangan atau keadaan sama/draw (tie game) dan dalam keadaan kurang dari dua mati (out).
2)      Sistem pertahanan medium (Medium system atau M-position), merupakan posisi agak lebih aman, terutama jika menghadapi lawan yang suka melakukan pukulan pendek (bunting) dan untuk mencegah pelari di base tidak dapat maju ke base berikutnya atau digunakan untuk melakukan double play artinya mematikan 2 pelari sekaligus dalam waktu dan moment yang bersamaan dan berurutan. Misalnya ada pelari di base I dan hendak menuju ke base II sementara temannya memukul. Jika bolanya (hasil pukulan) dapat dikuasai oleh pemain lapangan, dengan cepat bola tersebut dilemparkan kearah base II untuk mematikan pelari dari base I kemudian sekaligus mematikan pelari yang menuju ke base I. Inilah yang dimaksudkan dengan double play.
3)      Sistem pertahanan jauh/dalam (Deep system atau D-position), untuk menghadapi situasi tanpa/tidak ada pelari satupun di base sedangkan pemukulnya adalah pemukul jauh dan akurat (slugger), atau biasa juga untuk menghadapi bila ada pelari di base II dan III dalam keadaan 2 mati (out), sehingga kemungkinan lawan untuk mendapatkan nilai sangat kecil atau sebaliknya besar kemungkinan bagi regu lapangan untuk mematikan lawan. Sebab dalam keadaan seperti ini pihak la lawan ada kecenderungan untuk memukul bola sejauh mungkin.

C. Cara Bermain Softball
a. Peraturan permainan
Peraturan permainan softball, meliputi:
·         Jumlah pemain dalam satu regu terdiri atas 9 orang.
·         Pertandingan dipimpin oleh wasit, di setiap base ditempatkan seorang pembantu wasit (umpire) yang disebut base umpire.
·         Lamanya permainan ditentukan oleh inning, yaitu sebanyak 7 inning. Adapun yang dimaksud satu inning adalah setiap regu bermain sekali giliran memukul dan sekali giliran menjaga.
b. Permainan
  •          Untuk menentukan siapa yang menjadi regu penjaga (home team/HT) dan siapa regu pemukul (visiting team/VT) harus dilakukan undian (toss) dengan uang logam.
  •           Permainan dilakukan sebanyak tujuh inning. Untuk pertandingan antarsekolah dapat dibatasi dengan waktu 1½ jam, tetapi dengan catatan sesudah mencapai 5 inning penuh (perjanjian setempat).
  •       Apabila suatu regu tidak datang di lapangan pada waktu bertanding, regu tersebut dinyatakan kalah, dan regu yang menang dapat nilai 7- 0.
  •       Nilai tidak dihitung jika terjadinya bersamaan dengan terjadinya out yang ke-3 di first base atau di katuk di tempat lain (sebelum mencapai base).

c. Pitching
·          Pitcher harus berdiri di pitcher's plate atau kedua kaki cukup menyentuh plate dengan tumit ujung kaki.
·          Pitcher harus menghadap ke batter.
·          Pitcher harus memegang bola jika akan melakukan pitching dan harus di depan badan.
·          Pada waktu melakukan pitching, pitcher hanya boleh melangkah satu langkah ke depan/ke arah batter dan gerakan harus simultan.
·           Putaran lengan hanya satu kali (ke belakang).
·           Pitcher hanya boleh menahan bola selama 30 detik.
·           Antarkotak bola dengan glove paling cepat 2 glove.
·           Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan tersebut di atas oleh pitcher, dinyatakan ilegal pitch (tidak sah),
·            Jika terjadi ilegal pitch, bola dinyatakan mati, pelari dari base maju satu base, pemukul (batter) memperoleh tambahan bola.
d. Batting
·         Pemukul harus berdiri di dalam batter's box, sebab jika salah satu kaki keluar dari batter's box pada waktu pemukul bola dan kena, baik fair ball maupun foul ball, maka dinyatakan mati (out).
·          Pemukul harus sesuai urutan pemukul atau harus sesuai dengan daftar pemain yang ada di panitia.
·           Apabila terjadi out ke-3 (mati ke-3) pada waktu seorang batter belum menyelesaikan gilirannya maka dia akan menjadi pemukul pertama pada inning berikutnya.
e. Strike
Strike dinyatakan kepada batter, apabila:
·          Pemukul berhasil atau tidak berhasil memukul bola dari pitcher yang masuk strike zone maupun yang tidak termasuk strike zone; apabila hal itu terjadi pada strike III dan ditangkap catcher, batter, dinyatakan out. Atau jika kurang dari 2 out, bola dilepaskan oleh catcher dan first base ada pelari, batter dinyatakan out.
·          Foul tape yang ditangkap catcher.
·          Foul ball yang terjadi sebelum pukulan ke-3 dan tidak tertangkap oleh fielder (penjaga).
·          Bola dari pitcher yang dipukul oleh batter tetapi tidak kena.
f. Sliding
Sliding, yaitu berhenti pada suatu base sambil mengerem dengan cara menjatuhkan badan ke muka atau ke belakang agar sukar di-tick.
g. Mematikan lawan (men-tick)
Pelaksanaannya:
·          Tick sebelum pelari sampai di base (bola tidak boleh dilepas oleh penjaga).
·          Jika seorang berlari menuju suatu base maka cukup membakar atau menginjak base yang akan dituju pelari.
·          Regu pemukul dinyatakan tiga kali mati, maka diadakan pertukaran posisi jaga
h. Cara mendapatkan angka
Pelaksanaannya:
·    Setiap pelari dengan pukulan yang baik dan dapat kembali melampaui home base mendapatkan nilai 1 (satu), pemain tetap ada di base (tidak keluar).
·            Bola dipukul melambung, langsung dinyatakan mati serta pelari lain harus kembali ke base yang semula ditempati agar tidak dibakar basenya, pelari yang kembali dapat di-tick.
·            Home run, terjadi apabila bola yang dipukul tidak dapat ditangkap, dengan nilai 2.

2. Beberapa Hal Penting dalam Permainan Softball
Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam permainan softball, yaitu:
·        Terjadi masalah di lapangan, jika ada pemain yang melakukan gerakan yang salah pada saat melambungkan bola atau ada pemain mengganggu.
·        Apabila terjadi angka seri sampai inning 7 maka pertandingan dilanjutkan dengan inning, dan jika masih seri serta kondisi tidak memungkinkan maka pertandingan diulang.
·      Tim yang menolak bermain pada waktu yang sudah ditentukan atau play ball maka dinyatakan kalah 7–0.
·            Time out 1 kali setiap inning selama 1 menit.
3. Faktor Keselamatan
    Untuk faktor keselamatan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam permainan softball, yaitu:
·       Setiap tim berpakaian softball dan cap. Di depan pakaian dituliskan nama daerah atau klub, sedangkan di belakang nomor punggung.
·      Pemain penjaga memakai sarung tangan (glove) yang dibuat dari kulit agak tebal dengan ukuran ± 283,33 gram. Untuk pemain belakang atau catcher dilengkapi juga pelindung muka (face masker), pelindung kepala (head masker), dan pelindung badan (body protector).
·      Pemukul (stick) sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh PB Perbasasi, yaitu kayu dengan panjang ± 40 cm.
·        Bola dibuat dari kulit berwarna putih dengan ukuran berat ± 190 gram dengan keliling bola 30 cm.


4. Bermain Softball dengan Peraturan yang di modifikasi 
    Pelaksanaannya:
·            Jumlah pemain 9 orang dalam setiap regu.
·            Ukuran lapangan persegi panjang.
·            Pemukul lebih kecil (pemukul kasti) atau modifikasi .
·            Bola menggunakan bola tenis.
·            Tiap bermain ada penjaga dan ada yang memukul.
·            Setelah memukul bola, siswa berlari ke base 1, 2, 3, dan kembali ke base 4.
·            Nilai 1 untuk pemain yang sudah menempuh base 1, 2, 3, dan 4.
·            Nilai 2 untuk home run.
·            Lamanya permainan 1 inning ± 30 menit.



Teknik Dasar Permainan Tenis Meja


Tenis meja merupakan permainan bola kecil yang memiliki 4 teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap pemain. Penguasaan teknik ini sangat penting bagi pemain, karena semakin kita mengusai 4 teknik dasar tersebut maka semakin mudah untuk menguasai permainan dengan baik dan sempurna. Berikut ini ada  empat teknik dasar dalam permainan tenis meja :
1. Teknik Memegang Bet atau teknik Grip
Grip adalah teknik memegang Bet. Genggaman yang anda gunakan haruslah nyaman, jika tidak anda bisa saja kehilangan kontrol pada saat memukul bahkan Bet bisa terlepas dari tangan anda. Ada 3 Teknik Grip yang bisa anda gunakan.
a)      Teknik Shakehand Grip atau berjabat tangan
Teknik ini adalah teknik yang sering digunakan di benua Eropa dan Amerika. Dengan menggunakan teknik Shakehand pemain bisa menggunakan 2 sisi pemukul. Teknik ini adalah teknik yang tepat bila cara bermain anda adalah permainan jarak jauh. Cara melakukan teknik ini cukup mudah, yaitu :
·         Pegangan Bet berada diantara Ibu jari dan telunjuk.
·         Jari telunjuk berada di permukaan bagian bawah Bet.
·         Ketiga jari menggenggam erat pemukul.

b)      Teknik Penhold Grip
Teknik ini adalah teknik dimana posisi tangan seperti sedang memegang sebuah pena. Keuntungan penggunaan teknik inin adalah pada teknik Forehand dan pukulan Backhand yang cepat, teknik ini hanya bisa menggunakan satu sisi dari bet. Teknik ini sering juga disebut Asia Grip, namun jarang digunakan karena pemain profesional biasanya pengguna Shakehand Grip. Cara memegangnya adalah bet mengarah ke bawah dengan pegangan hanya diapit oleh ibu jari dan telunjuk yang tepat berada diatas bidang pukulan Bet. Cara ini seperti saat kita memegang pena ketika akan menulis.
c)       Teknik Seemiller Grip
Teknik ini juga disebut sebagai American Grip teknik ini hampir sama dengan Shakehand Grip namun yang membedakan adalah jari telunjuk berada tepat disisi Bet sehingga Bet berada pada sudut 90 derajat dari posisi tubuh. Dibanding Shakehand teknik ini memiliki banyak kekurangan seperti sulit melakukan serangan ke sudut,kurang efektif saat bertahan, dan sulit saat akan melakukan serangan backhand. Namun bukan berarti penggunaan teknik ini tidak memiliki keuntungan. Keuntungan penggunaan teknik ini adalah mudah merubah bidang pemukul bola ketika permainan berjalan, lebih mudah menggerakan pergelangan tangan untuk melakukan forehand dan mudah menghadang serangan lawan.
Teknik grip adalah teknik yang harus disesuaikan dengan tipe permainan kita dan juga kenyamanan genggaman tangan saat bertanding. Dengan menguasai beberapa teknik grip anda juga bisa mengerti kondisi dan posisi kelemahan dari lawan anda sepeti menggunakan teknik Seemiler Grip yang lemah saat melakukan serangan sudut, jadi anda hanya harus menyesuaikan kondisi Grip yang tepat untuk digunakan.
2. Teknik Stance
Teknik stance atau teknik bersiap siaga adalah teknik anggota tubuh saat melakukan penyerangan dan pertahanan ada 3 teknik stance yang dapat anda gunakan saat bertanding. Yaitu Square Stance, Side Stance dan Open Stance. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing.
Square Stance adalah posisi badan menghadap tepat kearah meja,teknik ini sangat efektif untuk menerima servis dan siap kembali setelah menerima pukulan dari lawan. Posisi anggota badan saat melakukan teknik Square Stance adalah berat badan ditumpukan pada kedua kaki, lutut agak sedikit ditekuk, kedua lengan bawah pada posisi horisontal dan bagian atas vertikal, badan dicondongkan kearah depan. Dengan posisi ini pemain dapat depan cepat menuju ke segala arah, dapat lebih berfokus pada arah datangnya bola dan dapat mengembalikannya dengan baik.
Side Stance adalah posisi tubuh menyaping dari meja. Dalam teknik pemain diharapkan dapat melakukan pengembalian bola dan menahan serangan dengan cepat.
Open Stance Teknik ini adalah hasil modifikasi dari Side Stance dan hanya digunakan untuk backhand block, posisi tubuh adalah kaki kiri agak terbuka dan sedikit ke depan dan sebaliknya untuk pemain kidal.
Namun secara keseluruhan teknik Stance yang baik adalah kaki kanan berada sedikit di belakang, tubuh menghadap meja atau arah bola datang, kaki sedikit bejinjit,dan lutut sedikit ditekuk (tekukan lutut menyesuaikan dengan tinggi pemain, semakin tinggi pemain maka semakin bengkok tekukan lututnya).

3. Teknik Footwork atau Gerak Kaki
Teknik ini adalah teknik yang mengatur gerakan kaki pemain. Umumnya dibedakan menjadi tunggal dan ganda. Footwork yang digunakan permainan tunggal juga digunakan permainan ganda.  Dan jika dilihat dari banyak langkah footwork untuk permainan tunggal dibedakan menjadi satu langkah, dua langkah dan tiga langkah atau lebih. Jika dilihat dari arah gerakan dibedakan menjadi depan,belakang,kiri,kanan dan diagonal. Footwork yang sering digunakan adalah footwork 2 langkah atau Two Step Footwork. 
Pemilihan Footwork harus diihat dari jarak antara bola dengan pemain. Bila jarak terlalu pemain dapat melakukan footwork 1 langkah. Saat melakukan ini kita harus memperhatikan jarak bola pada pemain.
Ada beberapa tips agar teknik ini dapat dilakukan dengan efektif. Tekuk lutut sedikit, Titik berat badan bertumpu pada kedua kaki dengan seimbang, kaki agak dijinjit sedikit agar berat badan agar berat badan lebih bertumpu pada ujung kaki.

4. Teknik Pukulan atau Stroke
Teknik pukulan adalah teknik terpenting dalam Olahraga tenis meja. Karena bila kita dapat mengatur pukulan sesuai keinginan kita dapat dengan mudah mengincar titik lemah dari lawan dan menambah skor.
Teknik Pukulan dibagi kedalam 2 macam yaitu teknik pukulan Forehand dan teknik pukulan Backhand berikut adalah penjelasan dari masing-masing.
Pukulan Forehand adalah teknik yang mengutamakan kecepatan dalam memukul bola teknik ini sangat efektif untuk menyerang lawan. Cara menggunakan teknik ini adalah bola harus berada dalam posisi berada pada sisi tangan yang memegang bet. Pukul bola dengan tangan mengarah ke arah sisi lainnya (bila yang memegang tangan kanan maka arah tangan dari kanan ke kiri, begitu pula sebaliknya)
Pukulan Backhand adalah pukulan yang kurang cocok untuk melakukan pukulan keras, karena posisi tangan yang kurang pas untuk mendapat power maksimal dari ayunan tangan. Cara menggunakan teknik ini hampir sama dengan pukulan Forehand hanya saja berbeda pada posisi bola, posisi Bola harus berada di sisi tangan yang tidak memegang Bet.
Pukulan dalam tenis meja merupakan cara tertentu yang dilakukan saat memukul bola agar melewati jaring/net. Berikut ini ada beberapa jenis pukulan  dalam  tenis meja :

1. Push
Push Merupakan teknik memukul bola dengan gerakan mendorong dan sikap bet terbuka. Pukulan push biasanya digunakan untuk mengembalikan pukulan-pukulan push itu sendiri dan pukulan chop dari lawan. Ada dua jenis pukulan push yaitu forehand push dan backhand push.
2. Drive
Drive adalah teknik pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari arah bawah serong ke atas engan posisi bet dalam keadaan tertutup. Pukulan drive dapat di gunakan sebagai pukulan serangan dan dapat di kontrol sesuai dengan keinginan pemain. Dalam tenis meja ada dua macam pukulan drive yaitu forehand drive dan backhand drive.
3. Chop
Chop adalah teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak. Chop di gunakan untuk mengembalikan pukulan bola yang bermacam macam yang kadang sulit di tangkis Pukulan chop ada dua macam yaitu forehand chop dan backhand chop
4. Blok
Pukulan blok adalah teknik memukul bola dengan gerakan menghentikan bola dalam sikap bet yang tertutup. Pukulan blok biasanya di gunakan untuk mengembalikan bola-bola drive.
5. Service
Servive adalah teknik memukul bola untuk memberikan bola pertama ke dalam permainan dengan cara memantulkan terlebih dahulu bola ke meja service kemudian dipukul dengan bet dan bola harus melewati atas net hingga akhirnya memantul di daerah meja lawan.
6. Spin
Spin adalah pukulan forehand atau backhand dimana reket dimiringkan sedikit atau banyak dimana jika mengenai bola akan mengalami perubahan arah (berputar). Pukulan ini menjadi salah satu serangan selain pukulan smash. Ada tiga jenis spin yaitu topspin, backspin dan sidespin.
7. Lob
Teknik memukul bola lambung ke arah lawan yang dilakukan agar lawan sulit mengembalikan bola kea rah pertahanan.
8. Smash
Teknik pukulan bola yang dilakukan secara keras dan tajam untuk mematikan lawan.
Itulah jenis-jenis teknik pukulan dalam permainan tenis meja beserta pengertiannya yang perlu untuk diketahui khususnya oleh seorang pemain tenis.
       Peraturan Pertandingan Tenis Meja
Setelah mempelajari tekniknya dari permainan tenis meja, kini kita akan membahas peraturan dari olahraga tenis meja. Mempelajari peraturan dari tenis meja tentu sangat wajib, karena bila terjadi kesalahan yang tidak kita sadari itu bisa berakibat fatal.
Pertandingan dimimpin oleh 1 wasit dan 1 pembantu wasit. Pertandingan ganda terdiri atas 2 tim yang bertanding, setiap tim beranggotakan 2 orang, pertandingan tunggal terdiri dari 2 orang yang bertanding.
1. Tata Cara Servis dan Pengembalian Bola
a)      Servis dimulai dengan bola berada pada tangan yang tidak memegang Bet.
b)      Bola harus dilambungkan ke atas dan tidak berputar setinggi kurang lebih 16 cm.
c)       Saat memukul bola harus menyentuh area sendiri baru melewati net dan menyentuh meja lawan.
d)      Servis harus dilakukan dari belakang batas akhir meja. Dan bola tidak boleh dihalangi oleh apapun dari pandangan pemain penerima.
e)      Setelah bola dilambunkan ke atas tangan pemain yang tidak memegang bet harus disingkirkan dari antara bola dan net.
f)       Meyakinkan Wasit dan Wasit pembantu adalah tanggung jawab pemain agar servis dianggap benar atau salah.
g)      Jika Wasit atau wasit pembantu merasa ragu sah tidaknya atas servis yang dilakukan maka wasit dapat mengehentikan pertandingan dan memberi peringatan pada pemain yang melakukan servis, namun jika terjadi keraguan untuk kedua kalinya servis dianggap tidak sah.
h)      Wasit dapat melonggorkan aturan Servis bila pemain mengalami cacat.
i)        Pengembalian bola dilakukan dengan cara bola dipukul sehingga melewati net bagian atas dan menyentuh meja lawan ( bola boleh menyentuh net asalkan mendarat di area lawan)
2. Tata Cara Permainan
a)      Permainan Tunggal : Pemain 1 dan 2 adalah lawan tanding, pemain 1 melakukan servis, kemudian pemain 2 melakukan pengembalian lalu pemain 1 dan 2 melakukan pengembalian bola secara bergantian.
b)      Permainan Ganda : Pemain 1 dan 2 adalah team dan pemain 3 dan 4 adalah team yang lain, Pemain 1 melakukan servis, kemudian pemain 3 atau 4 melakukan pengembalian, Pemain 2 melakukan pengembalian lagi dan pemain 3 atau 4 menyesuaikan siapa yang melakukan pengembalian kedua, jika yang pertama melakukan pengembalian adalah pemain 3 maka yang melakukan kedua adalah pemain ke 4 dan begitu seterusnya sampai rally berakhir.
c)       Aturan lainnya Permainan Ganda, Jika pemain adalah penyandang cacat dan harus duduk di kursi roda, maka tidak ada aturan pengembalian bola, namun jika salah satu dari bagian kursi roda melewati batas maka dianggap point bagi lawan.
3. Pertandingan Dinyatakan Satu Let
Hal ini dapat terjadi apabila :
a)      Servis yang tidak sempurna atau menyentuh Net dan di kembalikan oleh pemain lawan.
b)      Servis dilakukan saat pemain lawan tidak siap atau pemain lawan tidak berusaha memukul bola.
c)       Gagal melakukan servis/pengembalian yang sesuai peraturan bahwa hal itu diluar kontrol pemain.
d)      Saat permainan dihentikan oleh wasit atau pembantu wasit.
e)      Jika pemain menggunakan kursi roda dan servisnya benar atau tidak.
f)       Setelah memantul dari meja penerima arah pantulan menuju net.
g)      Bola berhenti di meja penerima.
h)      Bola keluar setelah mengenai bagian samping meja penerima.
i)        Untuk memulai percepatan waktu.
j)        Mengkoreksi servis,pengembalian dan tempat.
k)      Menghukum dan memperingatkan pemain atau penasehat.
l)        Kondisi pemain tidak memungkinkan dan mempengaruhi hasil reli.
4. Pertandingan Dinyatakan Point
a)      Pemain mendapat point apa bila reli tidak dinyatakan set a limit.
b)      Lawan gagal melakukan servis atau pengembalian yang benar.
c)       Saat Servis bola menyentuh apa saja selain net dan daerah meja lawan sebelum dipukul oleh salah satu pemain.
d)      Jika Bola keluar tanpa menyentuh meja terlebih dahulu.
e)      Salah satu pemain menyentuh meja.
f)       Pemain sengaja memukul bola 2 kali secara beruntun.
g)      Bola dipukul tidak menggunakan bagian Daun Bet.
h)      Pemain menggerakkan meja.
i)        Tangan pemain yang tidak memegang bet menyentuh meja.
j)        Untuk permainan ganda pemain melakukan pengembalian tidak sesuai urutan.
k)      Pemain mendapat poin jika expedite diberlakukan dan Pemain dapat mengembalikan bola sebanyak 13 kali setelah servis.
Sedangkan untuk pemain penyandang cacat, pemain akan mendapat poin jika memakai kursi roda apabila :
a)      Lawan tidak pada posisi duduk yang telah ditentukan yaitu belakang paha tidak menyentuh saat memukul bola.
b)      Tangan lawan menyentuh bola sebelum memukul bola.
c)       Kaki lawan menyentuh lantai ketika pertandingan berjalan.
d)      Ketika kursi roda lawan melewati garis tengah meja.
e)      Satu Game/Set
f)       Pertandingan dinyatakan dimenangkan oleh pemain/tim apabila telah mendapat poin sebanyak 21 poin, kecuali terjadi juice yaitu poin pemain/tim yang bertanding seimbang sebanyak 20 poin, maka pemain/tim harus menjadikan selisih skor sebanyak 2 poin.
Satu Pertandingan
Sebuah pertandingan terdiri atas hasil terbaik dari keseluruhan set yang berjumlah ganjil seperti best of 3, best of 5, best of 7.
Pemilihan Servis, Penerima dan Tempat
a)      Urutan servis, penerima bola atau tempat harus diputuskan oleh undian dan pemenangnya dapat memiliuh servis atau menerima bola atau memilih tempat.
b)      Jika pemenang undian telah menentukan memilih servis/menerima bola atau tempat maka lawan dapat memilih yang tidak dipilih
c)       Jika poin telah mencapai 2 poin, servis harus di lakukan oleh tim lawan dan begitu seterusnya hingga game selesai. Kecuali poin pemain menjadi seimbang sebanyak 10 poin atau expidite diberlakukan maka pemain hanya melakukan servis sebanyak 1 kali secara bergantian.
d)     Pada pertandingan ganda, pemain yang melakukan servis pertama harus menentukan siapa yang akan melakukan servis terlebih dahulu dan penerima bola harus menentukan siapa yang menerima terlebih dahulu. Pada set selanjutnya Tim yang melakuka servis pertama harus menentukan siapa yang akan melakukan servis dan yang menerima adalah orang yang melakukan servis kepadanya saat set sebelumnya.
e)    Pertandingan ganda, saat pindah servis penerima sebelumnya menjadi pelaku servis dan orang yang menjadi pelaku servis sebelumnya menjadi penerima.
f)   Pemain yang melakukan servis pertama menjadi penerima saat set berikutnya. Namun pada set terakhir pertandingan ganda pasangan yang menerima bola harus merubah urutan apabila telah mencapai 5 poin.
g)      Pemain harus bertukar tempat saat: set berikutnya telah dimulai dan pada set penentuan apabila poin telah mencapai 5 poin.
h)      Expedite Sistem atau Percepatan waktu
i)        Sistem percepatan waktu terjadi setelah 10 menit dalam satu game, atau kapan saja jika diminta oleh kedua pemain/tim.
j)        Sistem percepatan waktu diberhentikan dalam satu game jika skor telah mencapai 18 poin.
k)    Jika set masih berjalan maka harus dihentikan oleh wasit dan dilanjutkan dengan mengulang servis oleh pelaku servis saat set berawal, jika bola keluar atau mati maka permainan dilanjutkan dengan pelaku servis adalah penerima pada set sebelumnya.
l)     Saat Expedite di berlakukan pemain hanya melakukan satu kali servis secara bergiliran, namun jika pemain penerima dapat melakukan 13 kali pengembalian maka pemain penerima mendapat poin
m)    Expedite tidak dapat merubah urutan servis dan penerima.
n)      Expedite harus terus berjalan hingga pertandingan selesai setelah diberlakukan.